Selamat Hari Ibu

Monday, December 22, 2008

"Kasih Ibu Kepada Beta
Tak Terhingga Sepanjang Masa
Hanya Memberi
Tak Harap Kembali
Bagai Sang Surya Menyinari Dunia"

Ibu,
Kau korbankan waktu istirahatmu tuk membuatku tetap lelap bermimpi;
Kau berikan nasehat untuk kebaikannku, tapi aku selalu membantahnya;
Kau berikan semua yang kau punya, tapi ku selalu meminta lebih;
Kau berikan sapaan penuh kasih, tapi ku balas dengan bentakan:
Kau ajarkan aku arti berbagi dan menyayangi

Kini,
Saat aku menjadi ibu
Baru kurasakan semua cinta kasihmu
Nasehatmu selalu kunanti
Ingin kuberikan semua yang aku punya walo tidak dapat mengganti
Aku ingin sepertimu, ibu
Akan selalu kujaga anak yang telah diamanahkan
Akan kudengarkan semua celoteh riang anakku tersayang walau badan penat
akan kutebarkan kasih sayang pada semua orang...

Terima kasih ibu,
Aku ada karena ibu...

Artikel di bawah ini semoga menginspirasi kita betapa besar kasih sayang seorang ibu

Ibu, Aku Mencintaimu

Oleh : Asep Muhsin


Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan bahagian nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : “Makanlah nak, aku tidak lapar” ———-KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia dapat memberikan sedikit makanan bergizi untuk pertumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan piringku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE DUA

Sekarang aku sudah masuk Sekolah Menengah, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak mancis untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kepentingan hidup. Di kala musim sejuk tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak mancis. Aku berkata : “Ibu, tidurlah, sudah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata : “Cepatlah tidur nak, aku tidak ngantuk” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE TIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi loceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : “Minumlah nak, aku tidak haus!” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE EMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai keperluan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE LIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun dan beristirahat. Tetapi ibu tidak mahu, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi keperluan ibu, tetapi ibu berkeras tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : “Saya ada uang” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE ENAM

Setelah lulus dan mendapatkan ijazah, aku pun melanjutkan pelajaran untuk buat master dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universiti ternama di Amerika berkat sebuah biasiswa di sebuah syarikat swasta. Akhirnya aku pun bekerja di syarikat itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mahu menyusahkan anaknya, ia berkata kepadaku : “Aku tak biasa tinggal di negeri orang” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE TUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker usus, harus dirawat di hospital, aku yang berada jauh di seberang samudera atlantik terus segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perit, sakit sekali melihat ibuku dalam keadaan seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE DELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya. Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : “Terima kasih ibu..!” Coba kita renungkan, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktiviti kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pasangan kita, kita pasti lebih peduli dengan pasangan kita. Buktinya, kita selalu risau akan kabar pasangan kita, risau apakah dia sudah makan atau belum, risau apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah merisaukan kabar dari orangtua kita? Risau apakah orangtua kita sudah makan atau belum? Risau apakah orangtua kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi… Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi orangtua kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di kemudian hari

Sumber :
Ibu, Aku Mencintaimu


Read more...

COP,KM dan Buku Gede Prama

Thursday, December 18, 2008

Ciri orang Berhasil salah satunya selalu menjadikan kegagalan sebagai vitamin dan obat yang memperkuat


Bunda hari ini seneng sekali, ada 2 alasan yang bikin seneng. Yang pertama karena bunda hari ini dinas ke Semarang sampai besok, jadi bunda bisa nemenin mas Naufal maen. Dan yang kedua, hari ini bunda dapet buku gratis…Cihui… bagi bunda yang demen banget baca buku, dapet buku gratis adalah sesuatu yang bikin bunda seneng banget. Paling tidak budget untuk beli buku bisa dikurangi he…he..he… Mau tau kan gimana bunda bisa dapet buku (maksa.com)? Hari ini kantor bunda ngadain acara Festival Knowledge Management (KM) dan Pencanangan Community of Practice (COP). Sesuai materi yang bunda terima , KM adalah bagaimana sebuah organisasi mengelola pengetahuan yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang diinginkan. KM meliputi Mengelola pengetahuan yang ada, Berbagi ( share) , Menciptakan ( Inovasi) , Menggunakan Pengetahuan tersebut untuk kemajuan perusahaan.

Sedangkan COP adalah adalah Communities of practice are groups of people who share a concern or a passion for something they do and learn how to do it better as they interact regularly. (Etienne Wenger, 1998). Community of Practise , merupakan sebuah Komunitas orang/pegawai yang mempunyai hasrat atau minat yang sama , serta menginginkan akan adanya perubahan untuk menuju yang lebih baik. CoP , seperti sebuah kelompok belajar, sharing diantara anggota kelompok, menjawab permasalahan berdasarkan literatur dan pengalaman , mencari terobosan inovatif untuk perbaikan. Bahasa untuk gampangnya untuk kedua istilah ini adalah dengan membentuk komunitas atau kelompok belajar antara orang-orang y ang mempunyai minat yang sama atas suatu topik atau permasalahan, anggota kelompok tersebut bisa saling sharing pengetahuan, menjawab permasalahan berdasarkan literatur dan pengalaman , mencari terobosan inovatif untuk perbaikan. Semua ini tentunya akan berdampak positif bagi perusahaan, dengan COP semua akan sharing pengetahuan sehingga tidak ada lagi suatu ilmu yang hanya dikuasai oleh satu orang. Bahasa kerennya sih mengubah paradigma“knowledge is a power” (individualistik) menjadi “knowledge sharing is a power” (kolaborasi).

Kembali ke buku gratis, kebetulan acara festival ini diisi dengan sharing oleh orang-orang yang expert dibidangnya dan di akhir masing-masing sesi, ada sesi khusus untuk tanya jawab dan ternyata untuk 5 penanya terbaik di tiap sesinya disediakan hadiah buku… Wah jelas bunda tertarik abis, tapi masalahnya bunda masih suka grogi kalo harus ngomong di depan forum, walhasil di sesi terakhirlah bunda memberanikan diri (hayyah…) untuk bertanya, itupun setelah tidak ada penanya lainnya. Sebenernya sih pertanyaan yang bunda ajukan sangat amat (hiberbola banget yach…) sedeharna, yang penting biar dapet buku… Dan… yes.. bunda akhirnya dapat buku yang ditulis Gede Prama, judulnya Meninggalkan Keangkuhan, Bersahabatkan Keberhasilan, memasuki Keheningan.

Gede Prama adalah pemimpin Dynamic Cosulting, seorang kolumnis di beberapa media, penulis, pembicara ternama, konsultan manajemen sekaligus ahli pengembangan SDM, dan mantan seorang CEO di sebuah perusahaan jamu ternama. Beliau lahir di Tajun, Singaraja (Bali Utara), 2 Maret 1963 dan telah menyelesaikan pendidikan Master of Art di University of Lancaster, Inggris dan INSEAD Perancis. Buku Gede Prama yang menjadi best seller yaitu “Praktek Kepemimpinan Berdasarkan Air”. Menurut beliau kalau batu bertemu batu pasti terpisah, berdasarkan logika air, jika air ketemu air,satu gelas air bertemu dengan satu gelas air yng terjadi bukan dua gelas, tapi a new combination of water dengan kata lain jika dalam sebuah perusahaan menggunakan logika batu, hard rock logic dimana batu bertemu batu tidak akan bisa menyatu, maka dalam suatu perusahaan akan sulit untuk mencapai satu tujuan, karena masing-masing mempunyai ego sendiri. Lain halnya dengan manajemen air, jika pemikira-pemikiran yang ada dikumpulkan, maka akan saling melebur, menyatu untuk mencapai tujuan perusahaan.

Kembali ke buku, Meninggalkan Keangkuhan, Bersahabatkan Keberhasilan, Memasuki Keheningan adalah buku kumpulan wawancara Gede Prama yang pernah diterbitkan di beberapa media terkemuka seperti Tempo, Kompas, Gatra, Info Bank, Eksekutif dan lain-lain.Buku ini diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama, cetakan pertama terbit Agustus 2006 dan cetakan kedua terbit November 2006. Sesuai dengan judulnya, buku ini terdiri 3 bagian, bagian pertama : “Meninggalkan Keangkuhan”, terdiri 9 artikel yang memberi motivasi bagaimana kita bisa menciptakan peluang, bagaimana merubah kekurangan dan kegagalan menjadi keberhasilan dan bagaiman manajemen air yang “kokoh karena lentur”. Bagian kedua : “Bersahabatkan Keberhasilan” terdiri dari 11 artikel yang diantaranya berisi bagaiman cara agar dapat menyajikan presentasi dan komunikasi yang baik serta memberikan komunikasi, cita-citanya yang sederhana tapi mulia “menjadi bapak terbaik di dunia”, sehat lewat manajemen air dampai terbang dengan sayap cinta dan keikhlasan.. Bagian ketiga: “Memasuki Keheningan” terdiri 11 artikel, diantaranya Manajemen Kesejatian Diri, Kebaikan Keikhlasan:Akar-Akar keberuntungan, Alam Sebagai Bahasa Tuhan, Maafkan Agar Anda Naik Kelas dan Pintu Pembuka Kebahagiaan.

Bunda memang belum membaca buku ini sampai selesai, tapi buku ini mampu memberi inspirasi bagaimana memanfaatkan kekurangan yang kita miliki untuk menjadi kekuatan dalam mencapai tujuan, meruntuhkan kesombongan kita dengan manajemen air bahwa air kokoh karena memiliki sifat yang lentur. Buku ini bukan hanya motivator manajemen tapi lebih dari itu memotivasi kita untuk berbuat kebaikan, ikhlas dan memaafkan untuk dapat “naik kelas”.

“The art of leading is the art of asking the right questions at the right time”


“The art of leading is the art of asking the right questions at the right time”

“Ketrampilan memimpin adalah bagaimana memimpin orang lain tapi orang tersebut tidak merasa bahwa dirinya sedang dipimpin”

“Di atas pikiran dan pengetahuan, ada kekuatan yang legih tinggi dan dasyat bernama cinta”

“Nyanyan bukanlah nyanyian sebelum disenandungkan. Genta bukanlah genta sebelum dibunyikan dan… Cinta bukanlah cinta sebelum ia dilaksanakan”

“A Friendly heart creates happy people. A happy hearts creates lucky people”

“Bahagia itu sederhana yakni hidup dengan hati penuh syukur. Lalu kita tidak perlu menyakiti hati orang lain serta mau membantu dengan sukacita”


Gede Prama juga bisa dikunjungi di sini



Read more...

Hari Raya Kurban

Sunday, December 7, 2008

Alhamdulillah Idul Adha tahun ini terasa beda banget dengan tahun kemarin. Yach… Idul Adha taon ini bunda bisa merayakannya bareng keluarga besar, taon lalu sebenernya sih bunda juga dah di pindah ke Jawa, tapi gak bisa ngerayain bareng uthi dan kakung karena belionya berangkat ke tanah suci. Perayaan Idul Adha taon ini gak beda-beda jauh dari taon sebelomya. Pagi-pagi banget kami udah bangun n siap-siap untuk sholat id, tapi walopun udah bangun sepagi-paginya, tetep aja sampai lapangan udah telat. Penyebabnya gak lain dan gak bukan, karna ketidaktegaan bunda buat bangunin mas Naufal. Tidur mas Naufal yang nyenyak banget plus wajah innocentnya bikin bunda gak tega buat mengakhiri mimpi indahnya. Sebenernya bunda dah coba cium pipinya n gerak-gerakin badannya biar mas Naufal bangun, tapi yang ada malah dianya tetep diam tanpa ekspresi sama sekali. Walhasil setelah bangun jam 6 kurang n ditambah males-malesan dikit, Mas Naufal akhirnya siap berangkat jam 6 lebih, n sampai lapangan ternyata sholat dah mulai, jadi terpaksa bunda bareng mas Naufal cuman duduk nunggu sampai sholat selesai.

Setelah sholat Id selesai dilanjutin acara pemotongan hewan kurban, taon ini panitia pengumpulan hewan kurban di masjid deket rumah berhasil mengumpulkan 7 ekor sapi n 27 ekor kambing. Memang beberapa taon belakangan tren kurban di komplek bunda agak berubah, kalo dulu-dulu orang-orang rata-rata kurban berupa kambing, tapi sekarang ini dah mulai banyak yang mengurbankan sapi. Untuk kurban sapi, biasanya dibentuk kelompok-kelompok yang terdiri 7 orang untuk mengorbankan 1 ekor sapi. Sebelom penyembelihan biasanya diadakan seremoni kecil yang diwakili oleh salah satu orang yang memberi kurban, ketua panitia n ketua tim penyembelih. Singkat kata setelah seremoni selesai, penyembelihan hewan kurban dimulai. Kebetulan bunda dan tante ninin ada di kelompok satu, jadi sapi kelompok kamilah yang dieksekusi pertama, sedang kambing tante uuk dapet urutan ke 11. Gak tega rasanya melihat hewan-hewan itu menunggu giliran untuk disembelih, tapi karna ini adalah ibadah yach..mesti diikhlaskan. Selama pemotongan berlangsung, mas Naufal n Ayah khusuk banget ngelihatin walopun harus berdesak-desakan dan terpaksa di gendong di pundak (jadi inget iklan sabun mandi buat super dad yang sering ditayangin di teve).

Pemotongan akhirnya selesai sore hari, tapi tengah hari udah ada panitia yang bagi-bagi daging, sampai sore Alhamdulillah bunda dapet daging kurban banyak banget, sampai bingun mau diapain, soalnya kan kami cuman bertiga aja. Bunda jadi inget berita-berita di teve tentang orang-orang yang berebutan daging kurban sampai nyaris membawa kurban (nah.. loh…). Rasanya pengin banget bunda bagi-bagi daging yang bunda dapat ke mereka. Tapi bunda gemes juga pas liat berita bahwa diantara mereka yang berdesak-desakan bukan saja orang yang memang memerlukan buat konsumsi mereka, tapi orang-orang yang mengambil kesempatan untuk mendapat daging gratis untuk dijual ke para penjual daging yang ternyata emang nunggu saat-saat seperti ini untuk mendapatkan daging dengan harga yang murah. Udah sedemikian parahkah negara kita, sampai semua hal dihalalkan untuk mendapatkan uang, tanpa berpikir bahayanya untuk diri sendiri atau orang lain. Bayangkan aja kalo pas desak-desakan, trus terjadi peristiwa yang kayak lebaran kemarin, siapa yang rugi coba? Daging gak didapat, tapi nyawa melayang. Mudah-mudahan aja ke depannya manajemen yang berhubungan dengan hal-hal seperti ini bisa lebih baik lagi.

Eniwei makna sebenarnya dari Hari Raya Kurban adalah untuk meneruskan keikhlasan Nabi Ibrahim saat diperintahkan Allah untuk menyembelih Nabi Ismail putra satu-satunya, dan demi ketaatannya kepada Allah, akhirnya nabi Ismail merelakan anaknya untuk dikorbankan. Allah yang ternyata menguji ketaatan hambanya akhirnya menebus Ismail dengan seekor sembelihan yang sangat besar. Dari sinilah kemudian Idul Adha atau Hari Raya Kurban terus diperingati.Sebenarnya dalam kurban ini terkandung banyak makna, bukan hanya sekedar meng-kurbankan kambing atau sapi, tapi lebih pada keikhlasan kita mengorbankan sesuatu yang kita cintai, bayangkan saja seandinya kita sebagai orang tua di perintah untuk mengorbankan anaknya, atau anak yang harus ikhlas untuk dijadikan korban bagi orang tuanya, selain itu dalam harta yang kita miliki ada hak-hak untuk orang yang membutuhkan. Dengan idul kurban ini kita dilatih untuk mengorbankan apa yang kita punya dan untuk berbagi dengan orang yang lebih membutuhkan.



Read more...

Flash Back Banjarmasin Bungas

Monday, December 1, 2008

Gak kerasa ternyata dah satu tahun bunda hengkang dari bumi Banjarmasin Bungas, terkadang ada rasa kangen untuk bisa maen ( maen loh… bukan pindah) ke Banjarmasin. Walaupun cuman tinggal selama 4 tahun 7 bulan 16 hari , tapi banyak banget kenangan n cerita yang gak bakal bisa bunda lupain.
Awalnya sempat shock, kaget setengah mati n nangis-nangis Bombay waktu dapat kabar harus OJT ke Banjarmasin. Samsek gak kebayang sebelumnya, yang ada bunda cuman nanya-nanya dalam hati saja (judul lagu kali ye…) kenapa harus bunda yang ke banjar, kenapa bukan yang lain aja seh… Sempet protes, tetapi protes ternyata tidak bisa merubah keputusan. Akhirnya dengan pasrah bunda berangkat ke Banjarmasin, sekaligus saat pertama bunda ngerasain naik pesawat, sesuatu yang mewah menurut bunda (ternyata rasanya gak jauh beda dengan naik bis, malahan lebih ngeri..) . Ternyata Banjarmasin gak seserem yang bunda bayangin, samsek gak ada hutan yang keliatan apalagi makhluk-makhluk primitive seperti yang orang ceritakan. Malahan Banjarmasin tuh kotanya padat merayap, n orang-orangnya heboh abis.. Yang sedikit membedakan Banjarmasin ama semarang tuh cuman sungainya aja.. di banjar neh kemana kita pergi yang diliat sungai mlulu.. sayang sungai di sini kurang terawat, karna banyak yang menjadikannya tempat sampah terbesar sedunia..
Ngomong-ngomong tentang kenangan, banyak banget yang membuat bunda terkenang-kenang ama kota yang satu ini, kalo dibandingkan kenangan di Banjarmasin lebih banyak dari Klaten atau bahkan Semarang. Bunda gak akan bisa ngelupain temen-temen kantor n temen kos yang super duper heboh abis.. Belum lagi tempat-tempat yang sering bunda kunjungi. Kalo ada kesempatan maen ke banjar lagi, bunda pengin nostalgila ke :

Gak kerasa ternyata dah satu tahun bunda hengkang dari bumi Banjarmasin Bungas, terkadang ada rasa kangen untuk bisa maen ( maen loh… bukan pindah) ke Banjarmasin. Walaupun cuman tinggal selama 4 tahun 7 bulan 16 hari , tapi banyak banget kenangan n cerita yang gak bakal bisa bunda lupain.
Awalnya sempat shock, kaget setengah mati n nangis-nangis Bombay waktu dapat kabar harus OJT ke Banjarmasin. Samsek gak kebayang sebelumnya, yang ada bunda cuman nanya-nanya dalam hati saja (judul lagu kali ye…) kenapa harus bunda yang ke banjar, kenapa bukan yang lain aja seh… Sempet protes, tetapi protes ternyata tidak bisa merubah keputusan. Akhirnya dengan pasrah bunda berangkat ke Banjarmasin, sekaligus saat pertama bunda ngerasain naik pesawat, sesuatu yang mewah menurut bunda (ternyata rasanya gak jauh beda dengan naik bis, malahan lebih ngeri..) . Ternyata Banjarmasin gak seserem yang bunda bayangin, samsek gak ada hutan yang keliatan apalagi makhluk-makhluk primitive seperti yang orang ceritakan. Malahan Banjarmasin tuh kotanya padat merayap, n orang-orangnya heboh abis.. Yang sedikit membedakan Banjarmasin ama semarang tuh cuman sungainya aja.. di banjar neh kemana kita pergi yang diliat sungai mlulu.. sayang sungai di sini kurang terawat, karna banyak yang menjadikannya tempat sampah terbesar sedunia..
Ngomong-ngomong tentang kenangan, banyak banget yang membuat bunda terkenang-kenang ama kota yang satu ini, kalo dibandingkan kenangan di Banjarmasin lebih banyak dari Klaten atau bahkan Semarang. Bunda gak akan bisa ngelupain temen-temen kantor n temen kos yang super duper heboh abis.. Belum lagi tempat-tempat yang sering bunda kunjungi. Kalo ada kesempatan maen ke banjar lagi, bunda pengin nostalgila ke :

  • Kampus Unlam, secara bunda masih tercatat sebagai mahasiswa di kampus ini dan sampai detik ini belum juga kelar alias jadi mahasiswa abadi. Abis gimana donk, jarak yang jauh bikin susah mau konsultasi skripsi –ngeles.com
  • Pasar Wadai atau pasar kue atau ramadhan cake fair, pasar yang satu ini cuman ada pas bulan Ramadhan aja. Pasar wadai ini lah yang bikin suasana lebaran jadi berasa beda dibanding di Semarang. Secara banyak banget makanan yang bikin kita kalap untuk ngeborong apalagi pas perut keroncongan nunggu buka puasa.. Wadai-wadai bener-bener yummy banget, ada bingka kentang, bingka tapai, bingka telur yang lembut banget di mulut, ada amparan tatak, lapis india yang lapisannya banyak banget, ipau, kueh lam yang legit banget mirip kue spakoek, putri selat yang terbuat dari campuran ketan, tepung beras dan santan dan masih banyak lagi wadai yang jumlahnya bejibun. Sayang sekali wadai-wadai ini rata-rata gak tahan lama, jadi bunda harus berpikir 1000kali untuk bawa wadai ini mudik ke Semarang. Please dunk orang banjar, tolong bikin wadai khas banjar yang bisa tahan dibawa menyebrangi lautan

Untuk lauk, ada ikan bakar (secara sungai di banjarmasin menghasilkan macam-macamikan), macam-macam olahan kambing (secara urang banjar suka makan kambing), ketupat kandangan yang dimakan pakai haruan (bahasa jawa baca: ikan gabus), gangan belamak, pais patin dan yang paling kesohor : soto banjar. Paling enak buka puasa makan yang seger-seger dunk, di pasar ini juga menyediakan aneka es buah, es teler yang bikin bener-bener teler, kolak, n jus. Pokoknya ramadhan di Banjarmasin bener-bener semarak. Jadi kangen neh…

  • Pasar Terapung, walaupun harus bangun pagi-pagi buta untuk bisa ke pasar ini, tapi bunda tetep aja full semangat, secara di semarang gak ada sungai yang bisa dilalui dengan perahu seperti di banjar. Untuk bisa sampai ke pasar ini kita harus menyewa perahu dari depan masjid sabilal atau di daerah yang namanya kuin. Dengan perahu ini kita akan dibawa menyusuri sungai diantara rumah-rumah penduduk sebelom sampai di sungai yang lebar sekali. di sungai inilah biasanya banyak penjual yang menawarkan macam-macam dagangannya mulai dari wadai, buah, sayur, n ikan dari atas perahu, dan transaksi jual beli dilakukan diatas perahu. Yang unik dari pasar ini, saat kita akan membeli wadai, kita harus mengambil pakai tangkai besi panjang dengan ujung yang tajam untuk mengambil dengan cara di tusuk. Yang seru dari pasar wadai ini, kalo kita pesen makan ke rumah makan terapung, maka kita musti siap-siap makan sambil bergoyang-goyang n pegang gelas minuman kita biar gak tumpah.

Ke pasar terapung kurang afdol kalo gak sekalian ke pulau kembang, di pulau kembang ini kita bakal ketemu nenek moyang yang berekor panjang alias si monyet. Tapi bunda kurang suka ke tempat ini, karena takut ama monyet yang lincah-lincah itu.

  • Pasar Martapura, sebagai seorang wanita tulen, bohong banget kalo bunda gak pengin ke tempat ini. Gimana nggak? Di Martapura ini semua pernak-pernik unik khas dari Kalimantan tersedia di sini. Begitu kita menginjakkan kaki di pasar ini, suasana eksotis langsung menyambut, tiang-tiang kokoh bertuliskan kaligrafi dan menara-menara tinggi seakan mengucapkan selamat datang (hayyah…). Di pasar ini kita bisa beli macam-macam souvenir khas Kalimantan seperti Mandau (senjata khas suku dayak), pernak-pernik dari manik-manik (dompet, tempat tisuu, tas, gantungan kunci), berbagai ukuran lampit (Karpet dari rotan). N buat orang-orang yang berkantung tebal, biasa mereka berburu perhiasan dari permata yang harganya bisa sampai puluhan juta. Kalo bund amah biasanya cuman hunting aksesori-akseori dari batu yang murah meriah. Pengin juga sih punya perhiasan permata sebagai bukti kalo bunda pernah tinggal di Banjar, tapi sampai detik ini gak juga dibeliin sama ayah.
  • Duta Mal, namanya juga ibu-ibu paling gak tahan kalo ada mal, walopun di semarang banyak betebaran mal-mal baru, tapi kalo ada kesempatan ke banjar, pasti bunda gak akan lewatin mal yang satu ini. Walaupun baru berdiri kurleb 3 taon, tapi mal ini selalu ramai dikunjungi urang banjar, secara mal ini mal paling besar yang ada, apalagi setelah kerusuhan beberapa taon yang lalu. Bunda sering banget menghabiskan waktu di duta mal sejak ditinggal ayah pindah ke Semarang, abis suka bête kalo harus merdiem diri di kamar kos-an yang sempit itu. Walhasil bunda lebih suka nge-mal, cuci mata sekalian ngeliat beraneka macam rupa tingkah laku orang yang lalu-lalang. Ternyata asyik juga ngeliatin orang-orang dengan segala gayanya…

Kalo mau disebutin, masih banyak tempat yang ingin bunda kunjungi, tapi rasanya gak bakal cukup 1-2 hari untuk keliling-keliling Banjar. Yang pasti bunda berharap bisa segera terbang ke Banjar agar bisa segera menyelesaikan kuliah yang terbengkalai, setelah urusan kuliah selesai baru bunda mau keliling bernostalgia dengan Banjarmasin bungas ku dan berfoto-foto untuk mengobatin rasa kecewa karna semua foto di banjarmasin lenyap setelah laptop "toshi" harus diinstal ulang dan kamera digital yang berisi semua kenangan di banjar ilang gak berbekas.

Read more...

with uyut



Kali ini mas Naufal pengen nampang bareng uyut.... Yach ini uyut Mas Naufal satu-satunya, uyut ini ibunya uthi n neneknya bunda. Usia uyut dah sembilan puluh taon, walaupun udah sepuh dan udah susah diajak komunikasi, tapi uyut gak pernah nyusahin semua. Uyut selalu nurut saat diminta makan, mandi atau tidur. Uyut juga jarang banget sakit, kalo sakit paling-paling cuman masuk angin aja. Walopun dah pikun, uyut masih disiplin banget untuk urusan sholat, tiap masuk waktu sholat parti uyut minta diingatkan buat sholat. Bahkan pas sakit, uyut ngiggau nyebut asma Allah terus. Kata bu ustadz, uyut ngiggau gitu karna semasa sehatnya lisan uyut selalu digunakan untuk menyebut asma Allah, sehingga saat uyut "error" yang keluar dari lisannya selalu asma Allah. Subhanallah...
Walaupun uyut dah gak bisa ngenalin Mas Naufal, tapi Mas Naufal tetep aja seneng bermanja-manja ama uyut. Mas Naufal paling suka duduk dipangkuannya uyut sambil mijat-mijat n nyium uyut.

Read more...

Bale Padi

Tuesday, November 25, 2008


Berawal dari rasa penasaran dengan stiker bertuliskan "bale padi" yang banyak ditempel di kaca belakang mobil yang sering bunda temui, bunda mulai berburu tempat makan yang satu ini. Satu hal yang bisa bunda pelajari, ternyata stiker sederhana yang dibuat menarik bisa menjadi sarana iklan yang efektif banget. Buktinya bunda jadi ikutan penasaran dan pengin nyoba.

Kesempatan nyoba "bale padi" datang pas bunda n naufal plus ayah mudik ke karanganyar. Karena letak resto ini di daerah baki pandean-sukoharjo, pulang dari karanganyar kami mengambil jalan ke arah Solo Baru, nah sampai rumah sakit Oen Solo Baru, maju dikit kita akan ketemu pertigaan, ambil yang ke kiri. Kurang Lebih 50 meteran (persisnya sih gak tau, gak bawa meteran sih..) ada pertigaan ke kanan, kita belok ke kanan, lurus aja... sampai kita ngelihat umbul-umbul warna-warni di tengah sawah, sampai deh... restonya terletak di kanan jalan dan bener-bener di tengah areal persawahan. Yang jelas gak susah kok buat nemukan resto ini, karna banyak papan penunjuk arah yang mempermudah kita untuk sampai ke "bale padi".

Suasana nyaman plus angin semilir langsung menyambut begitu kita masuk, gimana gak semilir kalo r
estonya terbuat dari bambu-bambu tanpa dinding dan jendela, di tambah lokasi yang berada di tengah sawah membuat kita serasa dibelai-belai angin yang pastinya bikin ngantuk. Sumpah... dari tempatnya aja dah terasa nyaman, suasana tradisionalnya kerasa banget. Kami milih meja lesehan dengan kursi malas yang bener-bener bikin malas berdiri.


Ngomongin tempat makan, gak afdol kalo gak ngomongin menu yang tersedia donk ah.. Bale padi terkenal banget dengan menu siang-malam, menu macam apa tu... Maksudnya menu di siang hari ama malam hari tuh berbeda. Kalo siang hari yang terhidang makanan rumahan yang ditata di gerabah-gerabah kasongan, n kalo malam hari resto ini menyediakan sea food segar. Berhubung bunda ke resto ini buat lunch, jadi cuman bisa mencicipi menu rumahan khas jawa tengah. Menu rumahan yang disediakan resto ini lumayan beragam mulai dari bermacam-macam oseng-oseng, sayur asam, urap, terancam, ca kangkung. Untuk lauknya, ada sate telor, empal, mangut, tahu tempe, macam-macam ayam. Belom lagi sambelnya mulai sambal terasi, sambal tomat sampai sambal bawang yang maknyus... apalagi kali dimakan pakai lalapan yang seger banget.... nyam-nyam.... Tapi menu yang paling maknyus menurut bunda yaitu Gurami goreng kering yang dibentuk ikan terbang... Pokoke super duper renyah dan gurih, gurihnya meresap sampe ke daging, tulang-tulangnya juga renyah banget kayak krupuk... Hm...



Untuk minuman jangan pernah lupa untuk nyobain kelapa muda bumbu rempah, baru kali ini bunda ngerasain minuman kelapa muda yang mak nyusss... rasanya nendang banget... Sebenernya sih kelapanya gak beda dengan kelapa muda lain, tapi rempah-rempah yang terdiri dari jahe, daun serai, gula merah dan rempah lain yang bunda sendiri gak negerti, membuat minuman ini terasa segar saat melewati tenggorokan, tapi hangat di perut, cocok diminum setelah perjalanan jauh.

Buat yang mau nyobain datang aja ke
:
Bale Padi
Kadilangu, Baki Pandeyan, Sukoharjo
(0271) 58657

Buat Bale Padi, ntar kalo bunda makan di sana jangan lupa bonusnya kan bunda udah promosi he...he...he...

Foto-foto menyusul yach.. so don't miss it

Read more...

Kereta Kelinci (wisata kereta part 2)

Tuesday, November 11, 2008


fyuh.... akhirnya kelar juga ngeposting cerita yang satu ini, udah hampir 3 bulan bunda bikin postingan museum kereta dan janji mau posting lanjutannya. Berhubung sesuatu dan lain hal bunda baru sempet posting sekarang.
yup... setelah menunggu hampir 45 menit, akhirnya kereta yang ditunggu muncul juga. Tapi betapa kagetnya bunda, ternyata kereta yang mau kami naiki gak seperti yang terbayang sebelumnya, tadinya bunda kira kami akan naik kereta seperti kereta-kereta yang ada di museum, tapi yang datang ternyata gak ada bedanya dengan kereta kelinci yang biasa ada di pasar malam alias kereta kelinci. Kata penjaganya kalo mau naik kereta uap, kita musti booking dulu dan bayar 3 juta per rombongan. gubrak deh..

Kami harus menunggu sekitar 1/2 jam sampai kereta mulai jalan, karna nunggu penumpang penuh (lagi-lagi harus menunggu, sabar...sabar..). Untung gak lama kemudian ada serombongan anak TK yang naik ke kereta, n kereta mulai jalan melewati kampung-kampung penduduk. Ada satu hal yang bikin bunda geli, kalo kereta kan biasanya pas lewat jalan perempatan selalu ada palang pengamannya biar gak tabrakan sama kendaraan lain, kalo ini mah kagak.. Jadi setiap kereta mau lewat jalan persimpangan, keneknya musti turun sambil niup peluit n ngasih tanda ama kendaraan-kendaraan yang lewat agar berhenti. Manual banget yach... Pokoke heboh banget ngeliat Pak Kenek sibuk ngatur kendaraan agar kereta kami bisa lewat dengan sukses.

Setelah lewat kampung penduduk, kami mulai melewati daerah persawahan dengan pemandangan gunung dibelakangnya. Hmm... rasa bosan karena lama menunggu terbayar oleh pemandangan indah yang terhampar di kanan kiri rel... Bunda paling seneng liat pemandangan model beginian, rasanya adem.. sekali. Tapi yang paling bikin bunda exciting, pas kereta lewat di tengah-tengah danau rawa pening, serasa kita berjalan di atas air, kanan dan kiri rel bener-bener air.. bunda gak bisa bayangin gimana cara bikin relnya biar bisa ngapung gitu.

Gak kerasa setelah hampir 1/2 jam, kereta sampai di stasiun Tuntang, stasiun kecil yang termasuk wilayah Salatiga, setelah berhenti sekitar 5 menit, kereta kembali ke Ambarawa melewati jalur yang sama, gak ada rasa bosan karena pemandangan selama perjalanan bener-bener mengagumkan, walaupun sempet juga melewati perkampungan yang agak kumuh.
Naufal bener-bener menikmati perjalanan yang makan waktu hampir satu itu , dia banyak tanya tentang gunung, sawah, pak tani, n burung-burung yang beterbangan termasuk juga tanya knapa keretanya sempet mogok (yach..keretanya sempet berhenti karena mesinnya rada error). Setelah turun dari kereta, kami langsung meluncur berburu makan siang karna perut dah teriak-teriak kelaparan.


Naufal makan ikan sendiri gak mau disuapin

Naufal lagi liat pengamen stasiun maen musik

Read more...

Trio Angels

Sunday, November 9, 2008




Kali ini bunda pengen banget nyeritain trio angels, tapi bukan trio angelsnya mas Charlie... Trio Angels yang bunda maksud tidak lain dan tidak bukan adalah bunda n 2 adik bunda yang cewek semua. Yup... Bunda adalah tiga bersaudara n cewek semua, walhasil bapak jadi makhluk paling ganteng di rumah (tapi sekarang dapat saingan dari Naufal).


Sebagai anak pertama bunda jadi anak yang paling mungil, dulu orang-orang suka pada ngirain kalo bunda tuh anak bungsu. wak..kak...kak... banyak orang tertipu ama wajah bunda yang lucu, lugu dan imut ini... Sampai sekarang pun orang-orang banyak yang ngira kalo bunda masih gadis loh... jadi ge-er nih... Sebenernya Kadang Bunda juga gak percaya kalo dah punya Naufal, rasanya bunda belum pantes punya anak. Tapi bunda akan terus belajar dan belajar jadi ibu yang baik. Doain bunda ya nak...

Adik bunda yang ini,tante Ruly, umurnya cuman selisih sembilan belas bulan aja dari bunda, jadi waktu kami masih kecil susah banget membedakan mana yang adik mana yang kakak. Tapi kalo sekarang sih udah gak lagi, soalnya setelah gedhe wajah kami jadi gak mirip lagi. Adik bunda ini paling pinter diantara kami bertiga, gak heran kalo sekarang dia jadi ibu dokter di salah satu kabupaten di Jawa Timur, lama perjalanan dari rumah semarang sekitar 10-12 jam, wuih... lama sekali yach.... bisa abis nih pantat.. makanya dia jarang banget bisa pulang ke semarang, selain itu adik yang satu ini super duper sibuk karna harus praktek di 2 rumah sakit.

Nah.. kalo yang ini adik bunda yang paling bontot sekaligus paling bongsor alias tinggi, mungkin ikutan bapak ya... selain ini diantara kami bertiga, face/bentuk wajah si bungsu paling beda dibanding kakak2nya, secara bunda dan tante uuk tuh mukanya bulat banget, nah.. kalo tante ninin ini mukanya lonjong sekali. sekarang dia gawe di salah satu bank BUMN di Semarang. Diantara kami bertiga, si bungsu ini paling multi talenta, mulai dari nyanyi, mc, olahraga, dandan n paling doyan makan.... Tante Ninin paling sering belikan Naufal jajanan, mainan sampai baju-baju lucu. terima kasih ya tante...

Demikian sekilaf info tentang trio angelsnya bunda, mudah-mudahan kami diberi segala kemudahan dalam menjalani kehidupan kami dan meraih apa yang kami inginkan. Amiin...








Read more...

Bahasa Ajaib Naufal

Thursday, November 6, 2008

Akhir-akhir ini perbendaharaan kosakata Mas Naufal makin banyak aja, kadang-kadang bunda sampai heran darimana asal kosakatanya.. (Maafkan bunda nak, bunda lom bisa mendampingi...)
Ada beberapa kosakata yang paling membuat bunda terheran-heran:



Bunda : "Mas, ayo susu coklatnya diminum..."

Naufal : "Gak mau, susunya beracun" Gubrak!!!!coba darimana dia dapat kata-kata
"beracun"
Bunda : "Emang beracun tuh artinya apa mas?"
Naufal : "Gak apa-apa kok" loh.. kok gak nyambung
masak iya anak seumuran Naufal ngikutin berita susu beracun trus jadi bisa ngomong susu yang bunda bikin ada racunnya. masak iya bunda mau kasih minuman beracun ke anak semata wayang bunda? weleh...weleh...

Bunda : "Mas, sekarang kita mau main apa lagi?"
Naufal : "Main pingsan-pingsan-an" sambil menjatuhkan diri, merem n gak bergerak...
action apalagi ini, kok ya bisa tau kalo orang pingsan tuh jatuh trus matanya merem plus gak gerak-gerak. waduh bisa-bisa bunda ikutan pingsan kalo Mas Naufal pingsan. Naudzubillah...

Pada saat mau bobok n bunda mematikan lampu kamar...
Bunda : "Lampunya dimatikan ya mas, biar cepet bobok.."
Naufal : " Gak mau"
Bunda : "Knapa?"
Naufal : " Takut, takut ada hantu..." Gubrak... hantu?
Bunda : " Knapa musti takut ama hantu? kan ada bunda. emang hantu tuh apa? Mas Naufal hanya boleh takut sama Allah, hantu juga takut ama Allah"

Terkadang kita tidak tau darimana anak belajar, walaupun kita selalu berusaha untuk menjaga anak dari kata-kata, sikap,kebiasaan yang tidak kita inginkan, tapi ternyata anak tidak hanya belajar dengan orang-orang serumah, anak juga belajar mendengar, bersikap dan meniru apa yang terjadi di lingkungan pergaulannya. Anak-anak dengan usia sampai dengan 3 tahun memang sedang dalam masa usia emas (golden age), sehingga otaknya cepat menyerap seperti spons. Jadi jika yang diserap air yang bersih dan jernih, maka anak akan tumbuh dengan optimal. Tapi jika yang terserap air cucian yang kotor, maka bayangkan apa yang akan terjadi dengan anak kita. Kita memang tidak bisa membatasi 100% pergaulan anak, anak butuh untuk bersosialisasi, mengenal lingkungan sekitarnya. Tinggal bagaimana kita sebagai ortu bisa mengarahkan agar anak bisa tumbuh dengan optimal



Read more...

Help......

Thursday, October 30, 2008

dah beberapa minggu ini bunda males banget bikin postingan, gara-garanya semua tools (sebutannya bener gak ya..)buat ngedit postingan gak bisa muncul, termasuk buat up load foto. hu...hu...hu.. Padahal postingan tanpa foto terasa ada yang kurang kayak makan tanpa sambal, bulan tanpa bintang dan wajah tanpa jerawat... walah..berlebihan banget yak...
Udah sharing juga ama mama ben (sori tools buat ngelink blog mbak juga lenyap..nyap...nyap..), kata beliau-nya semua fine-fine aja alias gak ada masalah. Trus knapa dunk blog bunda bisa begini?
Everybody help me yach... ada yang tau gak cara benerin-nya?


Read more...

Mohon Maaf Lahir Batin

Thursday, September 25, 2008

Gak berasa bentar lagi lebaran, segenap anggota keluarga catatannya-ikha.blogspot mengucapkan:




Lihat Kartu Ucapan Lainnya
(KapanLagi.com)

Read more...

Astana Giribangun

Monday, September 1, 2008


Hari terakhir sebelum puasa, kami menyempatkan untuk ziarah ke makam mbah kakung di Karanganyar, sekalian ziarah ke Astana Giribangun yang merupakan kompleks makam keluarga mantan Presiden Suharto. Letak Astana Giribangun ternyata cuman berjarak sekitar 5 km dari rumah simbah karanganyar. letak persisnya sih di Desa Girilayu, kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar. Sekitar 35 km dari Kota Surakarta. Tidak sulit untuk bisa mencapai lokasi makam ini, karena di pertigaan jalan raya matesih ada papan penunjuk yang cukup besar dan dijaga orang-orang yang siap mengatur dan menyebrangkan kendaraan yang akan menunju makam (tentu saja dengan imbalan seiklasnya. Jalan menuju makam sendiri cukup berbelok-belok dengan pemandangan kebun/sawah sayuran.

bnBegitu sampai di kompleks parkir makam, pengunjung diminta untuk mengisi buku tamu dengan menunjukkan KTP dan akan mendapat selembar kertas yang berisi ijin untuk memasuki kompleks makam. Lingkungan di sekitar makam terasa sangat sejuk dan asri karena berada di ketinggian 666 meter dpl dan banyak ditumbuhi pohon-pohon. Komplek makam ini mempunyai 3 tingkatan cungkup yaitu Cungkup Argo Sari, Cungkup Argo Kembang dan Cungkup Argo Tuwuh. Dari ketiga cungkup tersebut, cungkup Argo Sari merupakan bagian utama dari kompleks makam dan di cungkup inilah Pak Harto beristirahat untuk selamanya. Di ruang utama seluas 81 meter persegi terdapat 4 makam yaitu makan Pak Harto, Ibu Tien dan makam kedua orangtua ibu Tien. Untuk menuju Cungkup Argo Sari kita harus melewati beberapa anak tangga dan untuk masuk ke cungkup, kita harus menyerahkan semacam surat ijin yang sudah kita dapatkan sebelum memasuki makam. Suasana di cungkup ini sangat hening dan sakral, kebanyakan pengunjung duduk bersimpuh sambil membaca surat yasin&tahlil. Kami yang sebenarnya tidak ada rencana untuk ziarah, cuman berdoa agar arwah pak harto dan keluarganya diterima di sisi-Nya, diampuni kesalahannya dan diterima semua jasanya selama memimpin negeri ini dan negara kita bisa lebih baik lagi.




Di tengah kekhusukan, tiba-tiba aja Naufal rewel dan minta jalan-jalan. So, biar gak ganggu pengunjung lain, terpaksa deh ngajakin Naufal menjauh. Tapi ada juga hikmah Naufal rewel, kami jadi dapat prioritas masuk ke bangunan utama tempat pak Harto dimakamkan tanpa harus nunggu giliran . Oia pengunjung harus bergiliran untuk bisa masuk ke bangunan utama, dan di dalam bangunan utama kita cuman diberi waktu beberapa menit. Kalo suasana di emperan cungkup sudah cukup sakral, di ruang makam pak Harto suasana sakral lebih berasa lagi. Makam Pak Harto yang berdampingan dengan Ibu Tien dipenuhi bunga mawar merah dan putih yang sempet membuat bulu kuduk agak merinding disko (Pinjem istilah mas Ahmad Dani). di depan makam pak Harto, kami juga gak bisa berlama-lama karna Naufal kembali rewel. sebelum keluar ruangan, kami sempet ditawarin berfoto oleh tukang-tukang foto yang banyak "berkeliaran" di sekitar makam tapi kami lebih tertarik untuk foto-foto sendiri walopun tidak bisa mengambil foto di ruangan utama karena ada larangan dari pengelola makam.
keluar dari cungkup argo sari, kami sempat foto-foto n melanjutkan perjalanan ke klaten.






Read more...

Potong Rambut

Monday, August 25, 2008

Rambut Naufal tuh cepet banget tumbuhnya, jadi bunda harus rajin-rajin bawa Naufal ke salon buat potong rambut. Alhamdulillah Naufalnya gak rewel kalo rambutnya lagi dipotong. Lihat aja gaya Naufal ….


Walo Lagi dipotong, tapi tetep sadar kamera loh..



Rambutku lagi di apakan ya…



Kok pakai disikat sih, biar gak gatal yach..




Wah.. aku sudah cakep nih. Iya kan bunda?



Read more...

Wet Day

Thursday, August 21, 2008

Tahun ajaran baru ini, Naufal udah masuk ke playgroup. Di umur yang udah nyaris 2,5 tahun, sepertinya Naufal udah bete kalo harus main di rumah sendirian. Dia paling seneng kalo diajakin main ke TK deket rumah, karna TK ini lom bisa nerima anak seumuran Naufal, bunda jadi hunting playgroup yang deket rumah yang bisa nerima anak seumuran Naufal. Setelah puter-puter di lebih dari 5 playgroup, akhirnya bunda mutusin buat masukkin Naufal ke salah satu playgroup di daerah Tembalang. Playgroup ini jaraknya kurang lebih 3km dari rumah, Sebenernya masih banyak playgroup yang lebih deket, tapi gak ada yang sreg. Yang bikin bukan sreg dengan PG ini karna disini pengenalan agama sangat ditekankan dan metode pembelajaran belajar sambil bermain.

Setelah isi formulir pendaftaran, Naufal boleh ikut trial selama seminggu, n setelah itu baru ikut kelas reguler toddler tiap hari selasa dan kamis. Kebetulan selama trial, bunda pas ada dinas ke Semarang, jadi bisa nemenin Naufal ke playgroup.

Di masa trialnya, ternyata Naufal lumayan bisa menikmati sekolahnya. Walaupun masih suka bengong liat-liat sekitar, tapi dia gak pernah nangis loh… Padahal banyak temennya yang nangis minta pulang… syukur deh.. berarti bisa sekolahnya bisa diteruskan ke kelas reguler…

Di hari terakhir trial, playgroupnya bikin acara wet day. Wet day? Bunda sempat bertanya akan seperti apa acaranya, soalnya tiap anak disuruh bawa sandal jepit dan baju ganti. Bunda pikir akan ada acara renang, ternyata bunda salah loh…ternyata pas sampai di PG, guru-gurunya dah siap dengan bak karet gedhe yang diisi air sampai penuh dan disekitarnya banyak botol air mineral kosong plus corong air. Kolam Setelah berdoa dan pakai sandal, gurunya ngajakin murid-murid ke playground. Di playground ini, Naufal belajar membuat adonan dari tepung beras yang sudah dicampur air. Kata bu Guru dengan meremas-remas adonan, tangan anak akan terlatih kelenturannya, jadi pada saat belajar memegang pensil tangan anak sudah lentur dan kuat.

Selesai main adonan dan cuci tangan sendiri, murid-murid diajakin ke kolam karet yang suadh diisi air. Ternyata di kolam ini diajarkan untuk mengisi air ke dalam botol sampai penuh. Wuih… semua pada kegirangan loh…gitu juga Naufal, dia semangat banget buat ngisi air ke botolnya, trus kalo udah penuh bukannya botolnya ditutup, tapi malah airnya ditumpahin lagi. Jadi gak selesai-selesai deh…He…he…he… Kata gurunya, mengisi air ke botol bisa melatih konsentrasi dan kekuatan tangan anak loh… wah.. bisa dipraktekkan di rumah nih…

Selesai ngisi botol, murid-murid diajakin nyuci piring. Tapi ada juga loh temen Naufal yang gak mau nyuci piring n malah nyemplung ke kolam karet dan sukses basah kuyup. Acara nyuci piring ini juga seru loh, tiap murid di sediakan piring kecil plus spons. Tapi namanya juga anak-anak, bukannya nyuci piring eh… malahan bikin gelembung busa n main siram-siraman. Untung aja bu guru cepet-cepet nyuruh murid-murid buat cuci tangan dan ganti baju.

O… ternyata gitu toh acara wet day, kirain mau diajakin renang. Btw ternyata main air juga bisa dijadikan ajang belajar ya, alias main sambil belajar. Nanti kita praktekkna di rumah ya, nak…

Read more...

Museum Kereta (Wisata Kereta Part1)

Tuesday, August 19, 2008


Sebenarnya sudah lama Ayah+Bunda Pengin ngajakin Naufal naik kereta wisata di Museum Kereta Ambarawa. Beberapa hari lalu gak sengaja ayah bawa majalah pariwasata yang salah satu topiknya adalah museum kereta plus kereta wisatanya. Berbekal info dari majalah, akhirnya ayah+bunda mutusin untuk ngajakin naufal jalan-jalan sekalian naek kereta wisata.

Kami berangkat dari rumah sekitar jam 7.30 setelah Naufal makan dan langsung meluncur ke Stasiun Tuntang, perlu waktu sekitar 45 menit untuk sampai di stasiun yang berada di jalur Semarang-Solo. Sampai di Stasiun Tuntang ternyata suasananya sepi banget, gak kelihatan orang yang antri untuk naik kereta. Usut punya usut ternyata kami salah alamat, karna kalo mau naek kereta wisata harus lewat stasiun ambarawa. Setelah tanya sana sini, akhirnya kami menuju ke stasiun ambarawa lewat jalan tembus, pemandangan di jalan tembus ini asyik banget karna di kanan kiri jalan ada kebun kopi milik salah satu Badan Usaha Milik Negara.



Sampai di Stasiun Ambarawa, ternyata harus nunggu karna keretanya masih membawa rombongan wisata yang lain. Sambil nunggu kereta datang, kami jalan-jalan diseputar stasiun yang merangkap sebagai museum ini. Ada belasan kereta yang umurnya sudah uzur tersebar di areal museum. Kereta – kereta ini semua dicat hitam mengkilat, kondisinya rata-rata masih bagus dan bener-bener terawat. Pohon-pohon yang tumbuh rimbun membuat siapa aja betah dan pengin mencoba naik semua kereta yang berukuran besar itu. Selain kereta-kereta, ada juga ruangan yang berisi replika dan denah stasiun. Disebelah ruang replika ada ruang yang berisi foto-foto kereta yang sudah kuno yang jadi bukti sejarah perkeretaapian bangsa ini. Ada satu benda di museum ini yang menarik buat bunda, jam dinding kuno dengan bentuk yang unik dan ukuran besar membuat bunda terkagum-kagum. Kok jam yang umurnya udah tua gitu masih bisa berfungsi baik ya…

Seperti tempat wisata lain, stasiun sekaligus museum ini juga menyediakan tempat khusus untuk menjual souvenir. Sepertinya sih bangunan yang digunakan untuk tempat penjualan ini tadinya sebuah gudang yang dialihfungsikan sebagai pusat penjualan souvenir, ada sekitar 10-an pedagang yang berjualan di tempat ini. Barang-barang yang dijual di tempat ini rata-rata terbuat dari bahan kayu, yang paling banyak adalah replika kereta dengan berbagai macam ukuran, bentuk, warna dan harga. Selain kereta, masih banyak lagi souvenir yang ditawarkan seperti alat dapur hias sampai mainan anak. Harga yang ditawarkan semua pedagang rata-rata seragam, tergantung kepiawaian kita menawar. Di tempat ini Naufal sempet juga beli replika kereta yang lumayan bagus dengan harga tidak lebih dari 10.000 rupiah.

Gak kerasa dah 30 menit nunggu kereta, n akhirnya datang juga tuh kereta, tapi ternyata keretanya gak seperti yang dibayangin neh, sempet kecewa tapi gak papa deh. Naek kereta dulu ya….



Read more...

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Free Blogger Templates Columnus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP