Bahasa Ajaib Naufal

Thursday, November 6, 2008

Akhir-akhir ini perbendaharaan kosakata Mas Naufal makin banyak aja, kadang-kadang bunda sampai heran darimana asal kosakatanya.. (Maafkan bunda nak, bunda lom bisa mendampingi...)
Ada beberapa kosakata yang paling membuat bunda terheran-heran:



Bunda : "Mas, ayo susu coklatnya diminum..."

Naufal : "Gak mau, susunya beracun" Gubrak!!!!coba darimana dia dapat kata-kata
"beracun"
Bunda : "Emang beracun tuh artinya apa mas?"
Naufal : "Gak apa-apa kok" loh.. kok gak nyambung
masak iya anak seumuran Naufal ngikutin berita susu beracun trus jadi bisa ngomong susu yang bunda bikin ada racunnya. masak iya bunda mau kasih minuman beracun ke anak semata wayang bunda? weleh...weleh...

Bunda : "Mas, sekarang kita mau main apa lagi?"
Naufal : "Main pingsan-pingsan-an" sambil menjatuhkan diri, merem n gak bergerak...
action apalagi ini, kok ya bisa tau kalo orang pingsan tuh jatuh trus matanya merem plus gak gerak-gerak. waduh bisa-bisa bunda ikutan pingsan kalo Mas Naufal pingsan. Naudzubillah...

Pada saat mau bobok n bunda mematikan lampu kamar...
Bunda : "Lampunya dimatikan ya mas, biar cepet bobok.."
Naufal : " Gak mau"
Bunda : "Knapa?"
Naufal : " Takut, takut ada hantu..." Gubrak... hantu?
Bunda : " Knapa musti takut ama hantu? kan ada bunda. emang hantu tuh apa? Mas Naufal hanya boleh takut sama Allah, hantu juga takut ama Allah"

Terkadang kita tidak tau darimana anak belajar, walaupun kita selalu berusaha untuk menjaga anak dari kata-kata, sikap,kebiasaan yang tidak kita inginkan, tapi ternyata anak tidak hanya belajar dengan orang-orang serumah, anak juga belajar mendengar, bersikap dan meniru apa yang terjadi di lingkungan pergaulannya. Anak-anak dengan usia sampai dengan 3 tahun memang sedang dalam masa usia emas (golden age), sehingga otaknya cepat menyerap seperti spons. Jadi jika yang diserap air yang bersih dan jernih, maka anak akan tumbuh dengan optimal. Tapi jika yang terserap air cucian yang kotor, maka bayangkan apa yang akan terjadi dengan anak kita. Kita memang tidak bisa membatasi 100% pergaulan anak, anak butuh untuk bersosialisasi, mengenal lingkungan sekitarnya. Tinggal bagaimana kita sebagai ortu bisa mengarahkan agar anak bisa tumbuh dengan optimal



0 comments:

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Free Blogger Templates Columnus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP