Selamat Hari Ibu

Monday, December 22, 2008

"Kasih Ibu Kepada Beta
Tak Terhingga Sepanjang Masa
Hanya Memberi
Tak Harap Kembali
Bagai Sang Surya Menyinari Dunia"

Ibu,
Kau korbankan waktu istirahatmu tuk membuatku tetap lelap bermimpi;
Kau berikan nasehat untuk kebaikannku, tapi aku selalu membantahnya;
Kau berikan semua yang kau punya, tapi ku selalu meminta lebih;
Kau berikan sapaan penuh kasih, tapi ku balas dengan bentakan:
Kau ajarkan aku arti berbagi dan menyayangi

Kini,
Saat aku menjadi ibu
Baru kurasakan semua cinta kasihmu
Nasehatmu selalu kunanti
Ingin kuberikan semua yang aku punya walo tidak dapat mengganti
Aku ingin sepertimu, ibu
Akan selalu kujaga anak yang telah diamanahkan
Akan kudengarkan semua celoteh riang anakku tersayang walau badan penat
akan kutebarkan kasih sayang pada semua orang...

Terima kasih ibu,
Aku ada karena ibu...

Artikel di bawah ini semoga menginspirasi kita betapa besar kasih sayang seorang ibu

Ibu, Aku Mencintaimu

Oleh : Asep Muhsin


Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan bahagian nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : “Makanlah nak, aku tidak lapar” ———-KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia dapat memberikan sedikit makanan bergizi untuk pertumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan piringku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE DUA

Sekarang aku sudah masuk Sekolah Menengah, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak mancis untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kepentingan hidup. Di kala musim sejuk tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak mancis. Aku berkata : “Ibu, tidurlah, sudah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata : “Cepatlah tidur nak, aku tidak ngantuk” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE TIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi loceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : “Minumlah nak, aku tidak haus!” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE EMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai keperluan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE LIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun dan beristirahat. Tetapi ibu tidak mahu, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi keperluan ibu, tetapi ibu berkeras tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : “Saya ada uang” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE ENAM

Setelah lulus dan mendapatkan ijazah, aku pun melanjutkan pelajaran untuk buat master dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universiti ternama di Amerika berkat sebuah biasiswa di sebuah syarikat swasta. Akhirnya aku pun bekerja di syarikat itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mahu menyusahkan anaknya, ia berkata kepadaku : “Aku tak biasa tinggal di negeri orang” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE TUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker usus, harus dirawat di hospital, aku yang berada jauh di seberang samudera atlantik terus segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perit, sakit sekali melihat ibuku dalam keadaan seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE DELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya. Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : “Terima kasih ibu..!” Coba kita renungkan, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktiviti kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pasangan kita, kita pasti lebih peduli dengan pasangan kita. Buktinya, kita selalu risau akan kabar pasangan kita, risau apakah dia sudah makan atau belum, risau apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah merisaukan kabar dari orangtua kita? Risau apakah orangtua kita sudah makan atau belum? Risau apakah orangtua kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi… Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi orangtua kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di kemudian hari

Sumber :
Ibu, Aku Mencintaimu


Read more...

COP,KM dan Buku Gede Prama

Thursday, December 18, 2008

Ciri orang Berhasil salah satunya selalu menjadikan kegagalan sebagai vitamin dan obat yang memperkuat


Bunda hari ini seneng sekali, ada 2 alasan yang bikin seneng. Yang pertama karena bunda hari ini dinas ke Semarang sampai besok, jadi bunda bisa nemenin mas Naufal maen. Dan yang kedua, hari ini bunda dapet buku gratis…Cihui… bagi bunda yang demen banget baca buku, dapet buku gratis adalah sesuatu yang bikin bunda seneng banget. Paling tidak budget untuk beli buku bisa dikurangi he…he..he… Mau tau kan gimana bunda bisa dapet buku (maksa.com)? Hari ini kantor bunda ngadain acara Festival Knowledge Management (KM) dan Pencanangan Community of Practice (COP). Sesuai materi yang bunda terima , KM adalah bagaimana sebuah organisasi mengelola pengetahuan yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang diinginkan. KM meliputi Mengelola pengetahuan yang ada, Berbagi ( share) , Menciptakan ( Inovasi) , Menggunakan Pengetahuan tersebut untuk kemajuan perusahaan.

Sedangkan COP adalah adalah Communities of practice are groups of people who share a concern or a passion for something they do and learn how to do it better as they interact regularly. (Etienne Wenger, 1998). Community of Practise , merupakan sebuah Komunitas orang/pegawai yang mempunyai hasrat atau minat yang sama , serta menginginkan akan adanya perubahan untuk menuju yang lebih baik. CoP , seperti sebuah kelompok belajar, sharing diantara anggota kelompok, menjawab permasalahan berdasarkan literatur dan pengalaman , mencari terobosan inovatif untuk perbaikan. Bahasa untuk gampangnya untuk kedua istilah ini adalah dengan membentuk komunitas atau kelompok belajar antara orang-orang y ang mempunyai minat yang sama atas suatu topik atau permasalahan, anggota kelompok tersebut bisa saling sharing pengetahuan, menjawab permasalahan berdasarkan literatur dan pengalaman , mencari terobosan inovatif untuk perbaikan. Semua ini tentunya akan berdampak positif bagi perusahaan, dengan COP semua akan sharing pengetahuan sehingga tidak ada lagi suatu ilmu yang hanya dikuasai oleh satu orang. Bahasa kerennya sih mengubah paradigma“knowledge is a power” (individualistik) menjadi “knowledge sharing is a power” (kolaborasi).

Kembali ke buku gratis, kebetulan acara festival ini diisi dengan sharing oleh orang-orang yang expert dibidangnya dan di akhir masing-masing sesi, ada sesi khusus untuk tanya jawab dan ternyata untuk 5 penanya terbaik di tiap sesinya disediakan hadiah buku… Wah jelas bunda tertarik abis, tapi masalahnya bunda masih suka grogi kalo harus ngomong di depan forum, walhasil di sesi terakhirlah bunda memberanikan diri (hayyah…) untuk bertanya, itupun setelah tidak ada penanya lainnya. Sebenernya sih pertanyaan yang bunda ajukan sangat amat (hiberbola banget yach…) sedeharna, yang penting biar dapet buku… Dan… yes.. bunda akhirnya dapat buku yang ditulis Gede Prama, judulnya Meninggalkan Keangkuhan, Bersahabatkan Keberhasilan, memasuki Keheningan.

Gede Prama adalah pemimpin Dynamic Cosulting, seorang kolumnis di beberapa media, penulis, pembicara ternama, konsultan manajemen sekaligus ahli pengembangan SDM, dan mantan seorang CEO di sebuah perusahaan jamu ternama. Beliau lahir di Tajun, Singaraja (Bali Utara), 2 Maret 1963 dan telah menyelesaikan pendidikan Master of Art di University of Lancaster, Inggris dan INSEAD Perancis. Buku Gede Prama yang menjadi best seller yaitu “Praktek Kepemimpinan Berdasarkan Air”. Menurut beliau kalau batu bertemu batu pasti terpisah, berdasarkan logika air, jika air ketemu air,satu gelas air bertemu dengan satu gelas air yng terjadi bukan dua gelas, tapi a new combination of water dengan kata lain jika dalam sebuah perusahaan menggunakan logika batu, hard rock logic dimana batu bertemu batu tidak akan bisa menyatu, maka dalam suatu perusahaan akan sulit untuk mencapai satu tujuan, karena masing-masing mempunyai ego sendiri. Lain halnya dengan manajemen air, jika pemikira-pemikiran yang ada dikumpulkan, maka akan saling melebur, menyatu untuk mencapai tujuan perusahaan.

Kembali ke buku, Meninggalkan Keangkuhan, Bersahabatkan Keberhasilan, Memasuki Keheningan adalah buku kumpulan wawancara Gede Prama yang pernah diterbitkan di beberapa media terkemuka seperti Tempo, Kompas, Gatra, Info Bank, Eksekutif dan lain-lain.Buku ini diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama, cetakan pertama terbit Agustus 2006 dan cetakan kedua terbit November 2006. Sesuai dengan judulnya, buku ini terdiri 3 bagian, bagian pertama : “Meninggalkan Keangkuhan”, terdiri 9 artikel yang memberi motivasi bagaimana kita bisa menciptakan peluang, bagaimana merubah kekurangan dan kegagalan menjadi keberhasilan dan bagaiman manajemen air yang “kokoh karena lentur”. Bagian kedua : “Bersahabatkan Keberhasilan” terdiri dari 11 artikel yang diantaranya berisi bagaiman cara agar dapat menyajikan presentasi dan komunikasi yang baik serta memberikan komunikasi, cita-citanya yang sederhana tapi mulia “menjadi bapak terbaik di dunia”, sehat lewat manajemen air dampai terbang dengan sayap cinta dan keikhlasan.. Bagian ketiga: “Memasuki Keheningan” terdiri 11 artikel, diantaranya Manajemen Kesejatian Diri, Kebaikan Keikhlasan:Akar-Akar keberuntungan, Alam Sebagai Bahasa Tuhan, Maafkan Agar Anda Naik Kelas dan Pintu Pembuka Kebahagiaan.

Bunda memang belum membaca buku ini sampai selesai, tapi buku ini mampu memberi inspirasi bagaimana memanfaatkan kekurangan yang kita miliki untuk menjadi kekuatan dalam mencapai tujuan, meruntuhkan kesombongan kita dengan manajemen air bahwa air kokoh karena memiliki sifat yang lentur. Buku ini bukan hanya motivator manajemen tapi lebih dari itu memotivasi kita untuk berbuat kebaikan, ikhlas dan memaafkan untuk dapat “naik kelas”.

“The art of leading is the art of asking the right questions at the right time”


“The art of leading is the art of asking the right questions at the right time”

“Ketrampilan memimpin adalah bagaimana memimpin orang lain tapi orang tersebut tidak merasa bahwa dirinya sedang dipimpin”

“Di atas pikiran dan pengetahuan, ada kekuatan yang legih tinggi dan dasyat bernama cinta”

“Nyanyan bukanlah nyanyian sebelum disenandungkan. Genta bukanlah genta sebelum dibunyikan dan… Cinta bukanlah cinta sebelum ia dilaksanakan”

“A Friendly heart creates happy people. A happy hearts creates lucky people”

“Bahagia itu sederhana yakni hidup dengan hati penuh syukur. Lalu kita tidak perlu menyakiti hati orang lain serta mau membantu dengan sukacita”


Gede Prama juga bisa dikunjungi di sini



Read more...

Hari Raya Kurban

Sunday, December 7, 2008

Alhamdulillah Idul Adha tahun ini terasa beda banget dengan tahun kemarin. Yach… Idul Adha taon ini bunda bisa merayakannya bareng keluarga besar, taon lalu sebenernya sih bunda juga dah di pindah ke Jawa, tapi gak bisa ngerayain bareng uthi dan kakung karena belionya berangkat ke tanah suci. Perayaan Idul Adha taon ini gak beda-beda jauh dari taon sebelomya. Pagi-pagi banget kami udah bangun n siap-siap untuk sholat id, tapi walopun udah bangun sepagi-paginya, tetep aja sampai lapangan udah telat. Penyebabnya gak lain dan gak bukan, karna ketidaktegaan bunda buat bangunin mas Naufal. Tidur mas Naufal yang nyenyak banget plus wajah innocentnya bikin bunda gak tega buat mengakhiri mimpi indahnya. Sebenernya bunda dah coba cium pipinya n gerak-gerakin badannya biar mas Naufal bangun, tapi yang ada malah dianya tetep diam tanpa ekspresi sama sekali. Walhasil setelah bangun jam 6 kurang n ditambah males-malesan dikit, Mas Naufal akhirnya siap berangkat jam 6 lebih, n sampai lapangan ternyata sholat dah mulai, jadi terpaksa bunda bareng mas Naufal cuman duduk nunggu sampai sholat selesai.

Setelah sholat Id selesai dilanjutin acara pemotongan hewan kurban, taon ini panitia pengumpulan hewan kurban di masjid deket rumah berhasil mengumpulkan 7 ekor sapi n 27 ekor kambing. Memang beberapa taon belakangan tren kurban di komplek bunda agak berubah, kalo dulu-dulu orang-orang rata-rata kurban berupa kambing, tapi sekarang ini dah mulai banyak yang mengurbankan sapi. Untuk kurban sapi, biasanya dibentuk kelompok-kelompok yang terdiri 7 orang untuk mengorbankan 1 ekor sapi. Sebelom penyembelihan biasanya diadakan seremoni kecil yang diwakili oleh salah satu orang yang memberi kurban, ketua panitia n ketua tim penyembelih. Singkat kata setelah seremoni selesai, penyembelihan hewan kurban dimulai. Kebetulan bunda dan tante ninin ada di kelompok satu, jadi sapi kelompok kamilah yang dieksekusi pertama, sedang kambing tante uuk dapet urutan ke 11. Gak tega rasanya melihat hewan-hewan itu menunggu giliran untuk disembelih, tapi karna ini adalah ibadah yach..mesti diikhlaskan. Selama pemotongan berlangsung, mas Naufal n Ayah khusuk banget ngelihatin walopun harus berdesak-desakan dan terpaksa di gendong di pundak (jadi inget iklan sabun mandi buat super dad yang sering ditayangin di teve).

Pemotongan akhirnya selesai sore hari, tapi tengah hari udah ada panitia yang bagi-bagi daging, sampai sore Alhamdulillah bunda dapet daging kurban banyak banget, sampai bingun mau diapain, soalnya kan kami cuman bertiga aja. Bunda jadi inget berita-berita di teve tentang orang-orang yang berebutan daging kurban sampai nyaris membawa kurban (nah.. loh…). Rasanya pengin banget bunda bagi-bagi daging yang bunda dapat ke mereka. Tapi bunda gemes juga pas liat berita bahwa diantara mereka yang berdesak-desakan bukan saja orang yang memang memerlukan buat konsumsi mereka, tapi orang-orang yang mengambil kesempatan untuk mendapat daging gratis untuk dijual ke para penjual daging yang ternyata emang nunggu saat-saat seperti ini untuk mendapatkan daging dengan harga yang murah. Udah sedemikian parahkah negara kita, sampai semua hal dihalalkan untuk mendapatkan uang, tanpa berpikir bahayanya untuk diri sendiri atau orang lain. Bayangkan aja kalo pas desak-desakan, trus terjadi peristiwa yang kayak lebaran kemarin, siapa yang rugi coba? Daging gak didapat, tapi nyawa melayang. Mudah-mudahan aja ke depannya manajemen yang berhubungan dengan hal-hal seperti ini bisa lebih baik lagi.

Eniwei makna sebenarnya dari Hari Raya Kurban adalah untuk meneruskan keikhlasan Nabi Ibrahim saat diperintahkan Allah untuk menyembelih Nabi Ismail putra satu-satunya, dan demi ketaatannya kepada Allah, akhirnya nabi Ismail merelakan anaknya untuk dikorbankan. Allah yang ternyata menguji ketaatan hambanya akhirnya menebus Ismail dengan seekor sembelihan yang sangat besar. Dari sinilah kemudian Idul Adha atau Hari Raya Kurban terus diperingati.Sebenarnya dalam kurban ini terkandung banyak makna, bukan hanya sekedar meng-kurbankan kambing atau sapi, tapi lebih pada keikhlasan kita mengorbankan sesuatu yang kita cintai, bayangkan saja seandinya kita sebagai orang tua di perintah untuk mengorbankan anaknya, atau anak yang harus ikhlas untuk dijadikan korban bagi orang tuanya, selain itu dalam harta yang kita miliki ada hak-hak untuk orang yang membutuhkan. Dengan idul kurban ini kita dilatih untuk mengorbankan apa yang kita punya dan untuk berbagi dengan orang yang lebih membutuhkan.



Read more...

Flash Back Banjarmasin Bungas

Monday, December 1, 2008

Gak kerasa ternyata dah satu tahun bunda hengkang dari bumi Banjarmasin Bungas, terkadang ada rasa kangen untuk bisa maen ( maen loh… bukan pindah) ke Banjarmasin. Walaupun cuman tinggal selama 4 tahun 7 bulan 16 hari , tapi banyak banget kenangan n cerita yang gak bakal bisa bunda lupain.
Awalnya sempat shock, kaget setengah mati n nangis-nangis Bombay waktu dapat kabar harus OJT ke Banjarmasin. Samsek gak kebayang sebelumnya, yang ada bunda cuman nanya-nanya dalam hati saja (judul lagu kali ye…) kenapa harus bunda yang ke banjar, kenapa bukan yang lain aja seh… Sempet protes, tetapi protes ternyata tidak bisa merubah keputusan. Akhirnya dengan pasrah bunda berangkat ke Banjarmasin, sekaligus saat pertama bunda ngerasain naik pesawat, sesuatu yang mewah menurut bunda (ternyata rasanya gak jauh beda dengan naik bis, malahan lebih ngeri..) . Ternyata Banjarmasin gak seserem yang bunda bayangin, samsek gak ada hutan yang keliatan apalagi makhluk-makhluk primitive seperti yang orang ceritakan. Malahan Banjarmasin tuh kotanya padat merayap, n orang-orangnya heboh abis.. Yang sedikit membedakan Banjarmasin ama semarang tuh cuman sungainya aja.. di banjar neh kemana kita pergi yang diliat sungai mlulu.. sayang sungai di sini kurang terawat, karna banyak yang menjadikannya tempat sampah terbesar sedunia..
Ngomong-ngomong tentang kenangan, banyak banget yang membuat bunda terkenang-kenang ama kota yang satu ini, kalo dibandingkan kenangan di Banjarmasin lebih banyak dari Klaten atau bahkan Semarang. Bunda gak akan bisa ngelupain temen-temen kantor n temen kos yang super duper heboh abis.. Belum lagi tempat-tempat yang sering bunda kunjungi. Kalo ada kesempatan maen ke banjar lagi, bunda pengin nostalgila ke :

Gak kerasa ternyata dah satu tahun bunda hengkang dari bumi Banjarmasin Bungas, terkadang ada rasa kangen untuk bisa maen ( maen loh… bukan pindah) ke Banjarmasin. Walaupun cuman tinggal selama 4 tahun 7 bulan 16 hari , tapi banyak banget kenangan n cerita yang gak bakal bisa bunda lupain.
Awalnya sempat shock, kaget setengah mati n nangis-nangis Bombay waktu dapat kabar harus OJT ke Banjarmasin. Samsek gak kebayang sebelumnya, yang ada bunda cuman nanya-nanya dalam hati saja (judul lagu kali ye…) kenapa harus bunda yang ke banjar, kenapa bukan yang lain aja seh… Sempet protes, tetapi protes ternyata tidak bisa merubah keputusan. Akhirnya dengan pasrah bunda berangkat ke Banjarmasin, sekaligus saat pertama bunda ngerasain naik pesawat, sesuatu yang mewah menurut bunda (ternyata rasanya gak jauh beda dengan naik bis, malahan lebih ngeri..) . Ternyata Banjarmasin gak seserem yang bunda bayangin, samsek gak ada hutan yang keliatan apalagi makhluk-makhluk primitive seperti yang orang ceritakan. Malahan Banjarmasin tuh kotanya padat merayap, n orang-orangnya heboh abis.. Yang sedikit membedakan Banjarmasin ama semarang tuh cuman sungainya aja.. di banjar neh kemana kita pergi yang diliat sungai mlulu.. sayang sungai di sini kurang terawat, karna banyak yang menjadikannya tempat sampah terbesar sedunia..
Ngomong-ngomong tentang kenangan, banyak banget yang membuat bunda terkenang-kenang ama kota yang satu ini, kalo dibandingkan kenangan di Banjarmasin lebih banyak dari Klaten atau bahkan Semarang. Bunda gak akan bisa ngelupain temen-temen kantor n temen kos yang super duper heboh abis.. Belum lagi tempat-tempat yang sering bunda kunjungi. Kalo ada kesempatan maen ke banjar lagi, bunda pengin nostalgila ke :

  • Kampus Unlam, secara bunda masih tercatat sebagai mahasiswa di kampus ini dan sampai detik ini belum juga kelar alias jadi mahasiswa abadi. Abis gimana donk, jarak yang jauh bikin susah mau konsultasi skripsi –ngeles.com
  • Pasar Wadai atau pasar kue atau ramadhan cake fair, pasar yang satu ini cuman ada pas bulan Ramadhan aja. Pasar wadai ini lah yang bikin suasana lebaran jadi berasa beda dibanding di Semarang. Secara banyak banget makanan yang bikin kita kalap untuk ngeborong apalagi pas perut keroncongan nunggu buka puasa.. Wadai-wadai bener-bener yummy banget, ada bingka kentang, bingka tapai, bingka telur yang lembut banget di mulut, ada amparan tatak, lapis india yang lapisannya banyak banget, ipau, kueh lam yang legit banget mirip kue spakoek, putri selat yang terbuat dari campuran ketan, tepung beras dan santan dan masih banyak lagi wadai yang jumlahnya bejibun. Sayang sekali wadai-wadai ini rata-rata gak tahan lama, jadi bunda harus berpikir 1000kali untuk bawa wadai ini mudik ke Semarang. Please dunk orang banjar, tolong bikin wadai khas banjar yang bisa tahan dibawa menyebrangi lautan

Untuk lauk, ada ikan bakar (secara sungai di banjarmasin menghasilkan macam-macamikan), macam-macam olahan kambing (secara urang banjar suka makan kambing), ketupat kandangan yang dimakan pakai haruan (bahasa jawa baca: ikan gabus), gangan belamak, pais patin dan yang paling kesohor : soto banjar. Paling enak buka puasa makan yang seger-seger dunk, di pasar ini juga menyediakan aneka es buah, es teler yang bikin bener-bener teler, kolak, n jus. Pokoknya ramadhan di Banjarmasin bener-bener semarak. Jadi kangen neh…

  • Pasar Terapung, walaupun harus bangun pagi-pagi buta untuk bisa ke pasar ini, tapi bunda tetep aja full semangat, secara di semarang gak ada sungai yang bisa dilalui dengan perahu seperti di banjar. Untuk bisa sampai ke pasar ini kita harus menyewa perahu dari depan masjid sabilal atau di daerah yang namanya kuin. Dengan perahu ini kita akan dibawa menyusuri sungai diantara rumah-rumah penduduk sebelom sampai di sungai yang lebar sekali. di sungai inilah biasanya banyak penjual yang menawarkan macam-macam dagangannya mulai dari wadai, buah, sayur, n ikan dari atas perahu, dan transaksi jual beli dilakukan diatas perahu. Yang unik dari pasar ini, saat kita akan membeli wadai, kita harus mengambil pakai tangkai besi panjang dengan ujung yang tajam untuk mengambil dengan cara di tusuk. Yang seru dari pasar wadai ini, kalo kita pesen makan ke rumah makan terapung, maka kita musti siap-siap makan sambil bergoyang-goyang n pegang gelas minuman kita biar gak tumpah.

Ke pasar terapung kurang afdol kalo gak sekalian ke pulau kembang, di pulau kembang ini kita bakal ketemu nenek moyang yang berekor panjang alias si monyet. Tapi bunda kurang suka ke tempat ini, karena takut ama monyet yang lincah-lincah itu.

  • Pasar Martapura, sebagai seorang wanita tulen, bohong banget kalo bunda gak pengin ke tempat ini. Gimana nggak? Di Martapura ini semua pernak-pernik unik khas dari Kalimantan tersedia di sini. Begitu kita menginjakkan kaki di pasar ini, suasana eksotis langsung menyambut, tiang-tiang kokoh bertuliskan kaligrafi dan menara-menara tinggi seakan mengucapkan selamat datang (hayyah…). Di pasar ini kita bisa beli macam-macam souvenir khas Kalimantan seperti Mandau (senjata khas suku dayak), pernak-pernik dari manik-manik (dompet, tempat tisuu, tas, gantungan kunci), berbagai ukuran lampit (Karpet dari rotan). N buat orang-orang yang berkantung tebal, biasa mereka berburu perhiasan dari permata yang harganya bisa sampai puluhan juta. Kalo bund amah biasanya cuman hunting aksesori-akseori dari batu yang murah meriah. Pengin juga sih punya perhiasan permata sebagai bukti kalo bunda pernah tinggal di Banjar, tapi sampai detik ini gak juga dibeliin sama ayah.
  • Duta Mal, namanya juga ibu-ibu paling gak tahan kalo ada mal, walopun di semarang banyak betebaran mal-mal baru, tapi kalo ada kesempatan ke banjar, pasti bunda gak akan lewatin mal yang satu ini. Walaupun baru berdiri kurleb 3 taon, tapi mal ini selalu ramai dikunjungi urang banjar, secara mal ini mal paling besar yang ada, apalagi setelah kerusuhan beberapa taon yang lalu. Bunda sering banget menghabiskan waktu di duta mal sejak ditinggal ayah pindah ke Semarang, abis suka bĂȘte kalo harus merdiem diri di kamar kos-an yang sempit itu. Walhasil bunda lebih suka nge-mal, cuci mata sekalian ngeliat beraneka macam rupa tingkah laku orang yang lalu-lalang. Ternyata asyik juga ngeliatin orang-orang dengan segala gayanya…

Kalo mau disebutin, masih banyak tempat yang ingin bunda kunjungi, tapi rasanya gak bakal cukup 1-2 hari untuk keliling-keliling Banjar. Yang pasti bunda berharap bisa segera terbang ke Banjar agar bisa segera menyelesaikan kuliah yang terbengkalai, setelah urusan kuliah selesai baru bunda mau keliling bernostalgia dengan Banjarmasin bungas ku dan berfoto-foto untuk mengobatin rasa kecewa karna semua foto di banjarmasin lenyap setelah laptop "toshi" harus diinstal ulang dan kamera digital yang berisi semua kenangan di banjar ilang gak berbekas.

Read more...

with uyut



Kali ini mas Naufal pengen nampang bareng uyut.... Yach ini uyut Mas Naufal satu-satunya, uyut ini ibunya uthi n neneknya bunda. Usia uyut dah sembilan puluh taon, walaupun udah sepuh dan udah susah diajak komunikasi, tapi uyut gak pernah nyusahin semua. Uyut selalu nurut saat diminta makan, mandi atau tidur. Uyut juga jarang banget sakit, kalo sakit paling-paling cuman masuk angin aja. Walopun dah pikun, uyut masih disiplin banget untuk urusan sholat, tiap masuk waktu sholat parti uyut minta diingatkan buat sholat. Bahkan pas sakit, uyut ngiggau nyebut asma Allah terus. Kata bu ustadz, uyut ngiggau gitu karna semasa sehatnya lisan uyut selalu digunakan untuk menyebut asma Allah, sehingga saat uyut "error" yang keluar dari lisannya selalu asma Allah. Subhanallah...
Walaupun uyut dah gak bisa ngenalin Mas Naufal, tapi Mas Naufal tetep aja seneng bermanja-manja ama uyut. Mas Naufal paling suka duduk dipangkuannya uyut sambil mijat-mijat n nyium uyut.

Read more...

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Free Blogger Templates Columnus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP