COP,KM dan Buku Gede Prama

Thursday, December 18, 2008

Ciri orang Berhasil salah satunya selalu menjadikan kegagalan sebagai vitamin dan obat yang memperkuat


Bunda hari ini seneng sekali, ada 2 alasan yang bikin seneng. Yang pertama karena bunda hari ini dinas ke Semarang sampai besok, jadi bunda bisa nemenin mas Naufal maen. Dan yang kedua, hari ini bunda dapet buku gratis…Cihui… bagi bunda yang demen banget baca buku, dapet buku gratis adalah sesuatu yang bikin bunda seneng banget. Paling tidak budget untuk beli buku bisa dikurangi he…he..he… Mau tau kan gimana bunda bisa dapet buku (maksa.com)? Hari ini kantor bunda ngadain acara Festival Knowledge Management (KM) dan Pencanangan Community of Practice (COP). Sesuai materi yang bunda terima , KM adalah bagaimana sebuah organisasi mengelola pengetahuan yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang diinginkan. KM meliputi Mengelola pengetahuan yang ada, Berbagi ( share) , Menciptakan ( Inovasi) , Menggunakan Pengetahuan tersebut untuk kemajuan perusahaan.

Sedangkan COP adalah adalah Communities of practice are groups of people who share a concern or a passion for something they do and learn how to do it better as they interact regularly. (Etienne Wenger, 1998). Community of Practise , merupakan sebuah Komunitas orang/pegawai yang mempunyai hasrat atau minat yang sama , serta menginginkan akan adanya perubahan untuk menuju yang lebih baik. CoP , seperti sebuah kelompok belajar, sharing diantara anggota kelompok, menjawab permasalahan berdasarkan literatur dan pengalaman , mencari terobosan inovatif untuk perbaikan. Bahasa untuk gampangnya untuk kedua istilah ini adalah dengan membentuk komunitas atau kelompok belajar antara orang-orang y ang mempunyai minat yang sama atas suatu topik atau permasalahan, anggota kelompok tersebut bisa saling sharing pengetahuan, menjawab permasalahan berdasarkan literatur dan pengalaman , mencari terobosan inovatif untuk perbaikan. Semua ini tentunya akan berdampak positif bagi perusahaan, dengan COP semua akan sharing pengetahuan sehingga tidak ada lagi suatu ilmu yang hanya dikuasai oleh satu orang. Bahasa kerennya sih mengubah paradigma“knowledge is a power” (individualistik) menjadi “knowledge sharing is a power” (kolaborasi).

Kembali ke buku gratis, kebetulan acara festival ini diisi dengan sharing oleh orang-orang yang expert dibidangnya dan di akhir masing-masing sesi, ada sesi khusus untuk tanya jawab dan ternyata untuk 5 penanya terbaik di tiap sesinya disediakan hadiah buku… Wah jelas bunda tertarik abis, tapi masalahnya bunda masih suka grogi kalo harus ngomong di depan forum, walhasil di sesi terakhirlah bunda memberanikan diri (hayyah…) untuk bertanya, itupun setelah tidak ada penanya lainnya. Sebenernya sih pertanyaan yang bunda ajukan sangat amat (hiberbola banget yach…) sedeharna, yang penting biar dapet buku… Dan… yes.. bunda akhirnya dapat buku yang ditulis Gede Prama, judulnya Meninggalkan Keangkuhan, Bersahabatkan Keberhasilan, memasuki Keheningan.

Gede Prama adalah pemimpin Dynamic Cosulting, seorang kolumnis di beberapa media, penulis, pembicara ternama, konsultan manajemen sekaligus ahli pengembangan SDM, dan mantan seorang CEO di sebuah perusahaan jamu ternama. Beliau lahir di Tajun, Singaraja (Bali Utara), 2 Maret 1963 dan telah menyelesaikan pendidikan Master of Art di University of Lancaster, Inggris dan INSEAD Perancis. Buku Gede Prama yang menjadi best seller yaitu “Praktek Kepemimpinan Berdasarkan Air”. Menurut beliau kalau batu bertemu batu pasti terpisah, berdasarkan logika air, jika air ketemu air,satu gelas air bertemu dengan satu gelas air yng terjadi bukan dua gelas, tapi a new combination of water dengan kata lain jika dalam sebuah perusahaan menggunakan logika batu, hard rock logic dimana batu bertemu batu tidak akan bisa menyatu, maka dalam suatu perusahaan akan sulit untuk mencapai satu tujuan, karena masing-masing mempunyai ego sendiri. Lain halnya dengan manajemen air, jika pemikira-pemikiran yang ada dikumpulkan, maka akan saling melebur, menyatu untuk mencapai tujuan perusahaan.

Kembali ke buku, Meninggalkan Keangkuhan, Bersahabatkan Keberhasilan, Memasuki Keheningan adalah buku kumpulan wawancara Gede Prama yang pernah diterbitkan di beberapa media terkemuka seperti Tempo, Kompas, Gatra, Info Bank, Eksekutif dan lain-lain.Buku ini diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama, cetakan pertama terbit Agustus 2006 dan cetakan kedua terbit November 2006. Sesuai dengan judulnya, buku ini terdiri 3 bagian, bagian pertama : “Meninggalkan Keangkuhan”, terdiri 9 artikel yang memberi motivasi bagaimana kita bisa menciptakan peluang, bagaimana merubah kekurangan dan kegagalan menjadi keberhasilan dan bagaiman manajemen air yang “kokoh karena lentur”. Bagian kedua : “Bersahabatkan Keberhasilan” terdiri dari 11 artikel yang diantaranya berisi bagaiman cara agar dapat menyajikan presentasi dan komunikasi yang baik serta memberikan komunikasi, cita-citanya yang sederhana tapi mulia “menjadi bapak terbaik di dunia”, sehat lewat manajemen air dampai terbang dengan sayap cinta dan keikhlasan.. Bagian ketiga: “Memasuki Keheningan” terdiri 11 artikel, diantaranya Manajemen Kesejatian Diri, Kebaikan Keikhlasan:Akar-Akar keberuntungan, Alam Sebagai Bahasa Tuhan, Maafkan Agar Anda Naik Kelas dan Pintu Pembuka Kebahagiaan.

Bunda memang belum membaca buku ini sampai selesai, tapi buku ini mampu memberi inspirasi bagaimana memanfaatkan kekurangan yang kita miliki untuk menjadi kekuatan dalam mencapai tujuan, meruntuhkan kesombongan kita dengan manajemen air bahwa air kokoh karena memiliki sifat yang lentur. Buku ini bukan hanya motivator manajemen tapi lebih dari itu memotivasi kita untuk berbuat kebaikan, ikhlas dan memaafkan untuk dapat “naik kelas”.

“The art of leading is the art of asking the right questions at the right time”


“The art of leading is the art of asking the right questions at the right time”

“Ketrampilan memimpin adalah bagaimana memimpin orang lain tapi orang tersebut tidak merasa bahwa dirinya sedang dipimpin”

“Di atas pikiran dan pengetahuan, ada kekuatan yang legih tinggi dan dasyat bernama cinta”

“Nyanyan bukanlah nyanyian sebelum disenandungkan. Genta bukanlah genta sebelum dibunyikan dan… Cinta bukanlah cinta sebelum ia dilaksanakan”

“A Friendly heart creates happy people. A happy hearts creates lucky people”

“Bahagia itu sederhana yakni hidup dengan hati penuh syukur. Lalu kita tidak perlu menyakiti hati orang lain serta mau membantu dengan sukacita”


Gede Prama juga bisa dikunjungi di sini



0 comments:

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Free Blogger Templates Columnus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP