Museum Kereta (Wisata Kereta Part1)

Tuesday, August 19, 2008


Sebenarnya sudah lama Ayah+Bunda Pengin ngajakin Naufal naik kereta wisata di Museum Kereta Ambarawa. Beberapa hari lalu gak sengaja ayah bawa majalah pariwasata yang salah satu topiknya adalah museum kereta plus kereta wisatanya. Berbekal info dari majalah, akhirnya ayah+bunda mutusin untuk ngajakin naufal jalan-jalan sekalian naek kereta wisata.

Kami berangkat dari rumah sekitar jam 7.30 setelah Naufal makan dan langsung meluncur ke Stasiun Tuntang, perlu waktu sekitar 45 menit untuk sampai di stasiun yang berada di jalur Semarang-Solo. Sampai di Stasiun Tuntang ternyata suasananya sepi banget, gak kelihatan orang yang antri untuk naik kereta. Usut punya usut ternyata kami salah alamat, karna kalo mau naek kereta wisata harus lewat stasiun ambarawa. Setelah tanya sana sini, akhirnya kami menuju ke stasiun ambarawa lewat jalan tembus, pemandangan di jalan tembus ini asyik banget karna di kanan kiri jalan ada kebun kopi milik salah satu Badan Usaha Milik Negara.



Sampai di Stasiun Ambarawa, ternyata harus nunggu karna keretanya masih membawa rombongan wisata yang lain. Sambil nunggu kereta datang, kami jalan-jalan diseputar stasiun yang merangkap sebagai museum ini. Ada belasan kereta yang umurnya sudah uzur tersebar di areal museum. Kereta – kereta ini semua dicat hitam mengkilat, kondisinya rata-rata masih bagus dan bener-bener terawat. Pohon-pohon yang tumbuh rimbun membuat siapa aja betah dan pengin mencoba naik semua kereta yang berukuran besar itu. Selain kereta-kereta, ada juga ruangan yang berisi replika dan denah stasiun. Disebelah ruang replika ada ruang yang berisi foto-foto kereta yang sudah kuno yang jadi bukti sejarah perkeretaapian bangsa ini. Ada satu benda di museum ini yang menarik buat bunda, jam dinding kuno dengan bentuk yang unik dan ukuran besar membuat bunda terkagum-kagum. Kok jam yang umurnya udah tua gitu masih bisa berfungsi baik ya…

Seperti tempat wisata lain, stasiun sekaligus museum ini juga menyediakan tempat khusus untuk menjual souvenir. Sepertinya sih bangunan yang digunakan untuk tempat penjualan ini tadinya sebuah gudang yang dialihfungsikan sebagai pusat penjualan souvenir, ada sekitar 10-an pedagang yang berjualan di tempat ini. Barang-barang yang dijual di tempat ini rata-rata terbuat dari bahan kayu, yang paling banyak adalah replika kereta dengan berbagai macam ukuran, bentuk, warna dan harga. Selain kereta, masih banyak lagi souvenir yang ditawarkan seperti alat dapur hias sampai mainan anak. Harga yang ditawarkan semua pedagang rata-rata seragam, tergantung kepiawaian kita menawar. Di tempat ini Naufal sempet juga beli replika kereta yang lumayan bagus dengan harga tidak lebih dari 10.000 rupiah.

Gak kerasa dah 30 menit nunggu kereta, n akhirnya datang juga tuh kereta, tapi ternyata keretanya gak seperti yang dibayangin neh, sempet kecewa tapi gak papa deh. Naek kereta dulu ya….



1 comments:

Hakimtea September 23, 2009 at 10:11 PM  

Makasih banyak informasi wisatanya. Ikut kampanye mari Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang ya :)

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Free Blogger Templates Columnus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP