DUNIAKU JUNGKIR BALIK

Friday, October 26, 2007

"Kehidupan manusia berjalan seperti roda, terkadang di atas, tapi terkadang juga sering di bawah"


Sebenarnya kehidupan saya berjalan mulus-mulus saja, punya orang tua, saudara, keluarga yang slalu sayang dan slalu ada tiap saya membutuhkan; prestasi akademik yang selalu lumayan untuk ukuran saya, hampir semua yang saya inginkan biasanya bisa saya dapatkan walopun bukan dalam bentuk materi.

Dunia mulai terasa jungkir balik, saat saya diterima di tempat seya sekarang bekerja.
saya sempat nyaris gagal karna alasan non tekhnis dan setelah masa pembidangan 3 bulan, saya harus menjalani ojt di luar pulau jawa. oh... my.. God, benar-benar gak kebayang seorang ikha yang dari TK sampe kuliah gak pernah jauh dari rumah, tiba-tiba aja harus terdampar di pulau yang penduduknya katanya masih suka makan orang dan full dengan hal-hal mistis, Ya... Allah...apa hikmah dari semua ini, apalagi temen2 sedaerah ternyata dapet penempatan di Jawa. Sempet nangis-nangis selama seminggu karna ngebayangin tinggal sendirian di luar jawa... Alhamdulillah walaupun harus tinggal di Banjarmasin, ternyata masih ada saudara ibu yang tugas di sini, jadi serasa masih tinggal bareng keluarga, walopun gak sampe 1 taon, karna om harus pindah ke jakarta. Ternyata di Banjarmasin, Allah mempertemukan saya dengan orang yang sekarang jadi imam keluarga sekaligus ayah dari anak kami. Ya... Allah.. Engkau memang Maha Besar...

Duniaku kembali jungkir balik, ketika sampai hampir 1 tahun kami belum juga diberi momongan, sedih... bingung semua campur aduk, karna temen2 yang menikah setelah kami ternyata sudah diberi kepercayaan oleh- Nya. Hidup kembali terasa di berwarna setelah akhirnya saya diberi kepercayaan untuk hamil. Semua cara dilakukan agar bayi kami bisa tumbuh sehat di kandungan. Camilan yang biasa jadi menu sehari-hari langsung saya stop, orang merokok saya jauhi, menghindari kerja lembur dsb... dsb...
Tapi ternyata duniaku masih harus jungkir balik, di hari kedua kelahiran anak yang sudah lama di tunggu "Naufal", ternyata dokter anak yang memeriksa menyatakan bahwa naufal menderita kelainan jantung bawaan, dunia saya langsung terasa runtuh... luka bekas melahirkan tidak lagi terasa, digantikan rasa sakit harus menerima kenyataan. Ya... Allah... apa salah anak kami.. Setelah melalui proses pemeriksaan panjang yang melelahkan, akhirnya Naufal di diagnosis menderita Kelainan jantung yang kompleks banget, dextrocardia,TGA,VSD,ASD,PS. Akhirnya Februari 2007, tepat di usia 1 tahun dan setelah mundur 3 kali dari jadwal operasi sebelumnya, naufal naik meja operasi untuk menjalani operasi BCPS, sedih banget ngelihat anak sekecil itu harus menjalani operasi yang tidak mudah. Miris rasanya melihat dia dari balik kaca ruang icu, selang terpasang di mana-mana mulut, hidung, paha, perut dilubangi untuk memasukkan selang, selang infus menggantung di tangan. Naufal terus menangis menahan sakit setelah obat penenang yang diberikan pada saat operasi mulai habis, gak tega rasanya...

"Ya... Allah... cobaan apa yang kau timpakan pada anak kami, kalau boleh ingin rasanya menggantikannya menanggung rasa sakit itu"

Setelah 10 hari berada di rumah sakit, naufal diijinkan pulang. Konsekuensi dari operasi BCPS, naufal harus minum aspilet seumur hidupnya untuk mengencerkan darah dan jika dia sudah besar tidak boleh mengikuti kegiatan yang banyak membutuhkan kekuatan fisik. Karena Naufal harus menjalani pemeriksaan rutin tiap bulan di Semarang, saya harus tinggal terpisah karna sampai sekarang saya masih bertugas di Banjarmasin.

"Ya... Allah... berilah kesehatan dan kekuatan untuk anak Hamba.."

Duniaku masih saja jungkir balik karna di saat naufal perlu kehadiran kedua orang tuanya untuk melewati masa-masa sulit, ternyata orang tuanya tidak bisa selalu berada di sampingnya karna terpisahkan jarak dan waktu.. sedih rasanya tiap hari hanya mendengar cerita lewat telepon. Permintaan pindah tugas untuk bisa menemani Naufal, tidak kunjung ada kejelasan... kemarin sempat dapat kabar SK pindah sudah turun, seneng rasanya kebayang bisa baren-bareng Naufal, tapi ternyata yang ada hanya surat jawaban persetujuan. Gak berapa lama ada lagi kabar kalo SK pindah sudah ada di kantor cabang saya bekerja, saya kembali melambung tinggi, tapi ternyata lagi-lagi cuman berita yang gak benger.. duh... susahnya mau jadi ibu yang baek, mau deket anak, mau ngerawat anak yang sakit ternyata jalannya gak gampang. Bagaimanapun saya tidak bisa meninggalkan kantor tempat saya bekerja, karna semua perawatan Naufal menjadi tanggungan perusahaan, bahkan biaya operasi yang gak sedikit juga di tanggung kantor... Saya akan terus bersabar dan tetep berusaha agar selalu bisa dekat dengan Naufal tersayang.
"Ya Allah... Engkau memang Maha Pemurah, ditengah kesulitan yang hamba hadapi, ternyata Engkau masih memberi hamba kemudahan..."

Sampai kapan duniaku jungkir balik, sampai kapan saya harus menunggu masa-masa bisa berkumpul bersama Naufal dan Ayahnya... Kapan Naufal bisa bebas dari segala macam pemeriksaan dan obat-obatan...Sampai kapan rasa trauma terhadap rumah sakit bisa hilang...
"Ya... Allah.. Ya.. Rabb... hambamu percaya semua akan indah pada saatnya..."


Read more...

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Free Blogger Templates Columnus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP